Dalam dunia pengangkatan, webbing sling belt menjadi alat vital yang mendukung pemindahan barang secara efisien dan aman. Webbing sling tidak hanya harus kuat, namun juga harus memenuhi standar keselamatan melalui sistem kode warna yang menunjukkan kapasitas beban.
Artikel ini akan mengupas apa itu webbing sling, fungsinya dalam industri, jenis-jenis berdasarkan bahan, serta cara menghitung kekuatan dan daya angkatnya dengan rumus yang tepat.
Selain itu, kami juga akan membahas tips keselamatan dan cara merawat webbing sling agar selalu dalam kondisi optimal.
Mengenal Webbing Sling
Webbing sling belt adalah alat bantu angkat yang dibuat dari serat sintetis berkekuatan tinggi seperti nilon atau polyester.
Desainnya fleksibel, ringan, tetapi tetap memiliki daya tahan yang kuat. Webbing sling terdiri dari anyaman serat sintetik berkekuatan tinggi dengan loop di kedua ujungnya untuk kemudahan pemasangan pada alat angkat.
Peran serta Penerapan Webbing Sling dalam Pemindahan Barang di Industri
Webbing sling banyak digunakan di berbagai sektor industri untuk mengangkat atau memindahkan barang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Dibandingkan alat angkat berbahan logam, webbing sling lebih aman untuk barang yang permukaanya sensitif karena tidak meninggalkan goresan atau kerusakan.
Fungsi Utama Webbing Sling dalam Pengangkatan Beban Berat
Webbing sling berfungsi untuk mendistribusikan beban secara merata, mengurangi tekanan berlebih pada titik tertentu, serta memberikan keamanan tambahan dalam proses pengangkatan.
Contoh Aplikasi di Sektor Konstruksi, Manufaktur, dan Distribusi
- Konstruksi: Digunakan untuk mengangkat material seperti balok, pipa, dan panel beton.
- Manufaktur: Memindahkan komponen mesin atau barang jadi dengan aman.
- Distribusi: Menangani barang di gudang dan memastikan transportasi yang aman.
Jenis Webbing Sling Belt Berdasarkan Bahan Pembuatnya
Standar EN 1492-1 mengatur spesifikasi dan persyaratan untuk webbing sling berbahan serat sintetis. adanya karakteristik masing-masing bahan, agar pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan operasional. Jenis bahan yang umum digunakan meliputi:
1. Nilon (Polyamide/PA)
- Memiliki elastisitas tinggi, sehingga mampu menyerap guncangan saat mengangkat beban.
- Kurang tahan terhadap bahan kimia seperti asam, tetapi lebih tahan terhadap alkali.
- Dapat menyerap air hingga 7–10% dari beratnya, yang dapat mempengaruhi kekuatannya saat basah.
- Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya regang lebih tinggi.
2. Polyester (PES)
- Memiliki tingkat peregangan lebih rendah dibandingkan nilon, sehingga lebih stabil dalam mengangkat beban.
- Tahan terhadap sebagian besar bahan kimia, termasuk asam, tetapi kurang tahan terhadap alkali kuat.
- Tidak menyerap air dalam jumlah signifikan, sehingga kinerjanya tetap stabil dalam kondisi basah.
- Umumnya digunakan di berbagai sektor industri karena keseimbangan antara kekuatan, daya tahan, dan ketahanan terhadap lingkungan.
3. Polypropylene (PP)
- Lebih ringan dibandingkan nilon dan poliester, tetapi memiliki kekuatan yang lebih rendah.
- Tidak menyerap air dan memiliki ketahanan kimia yang baik, terutama terhadap asam dan basa.
- Kurang elastis dibandingkan nilon, tetapi masih cukup fleksibel untuk berbagai aplikasi.
- Cocok untuk aplikasi di lingkungan yang memerlukan ketahanan terhadap kelembaban dan bahan kimia ringan.
Sistem Kode Warna untuk Identifikasi Beban
Agar cepat memilih sling sesuai kapasitas beban, standar kode warna memudahkan identifikasi di lapangan. Tabel berikut merangkum kapasitas aman tiap warna:
Warna | Kapasitas (ton) |
---|---|
Ungu | 1 |
Hijau | 2 |
Kuning | 3 |
Abu-abu | 4 |
Merah | 5 |
Cokelat | 6 |
Biru | 8 |
Oranye | ≥10 |
Menentukan Daya Angkat: Dasar Perhitungan
Setiap webbing sling memiliki dua nilai kunci: Minimum Breaking Load (MBL) dan Working Load Limit (WLL). Perhitungan WLL berguna agar kita tidak melebihi kapasitas aman saat mengangkat.
Rumus Perhitungan WLL
WLL = MBL / SF
Di mana:
- MBL (Minimum Breaking Load): Beban putus minimum sling.
- SF (Safety Factor): Faktor keamanan (umumnya 5:1 atau 7:1).
Variabel yang Mempengaruhi
- Sudut Angkat: Semakin lebar sudut, semakin besar gaya yang bekerja pada sling.
- Mode Pengangkatan: Basket, choker, atau tandem; masing-masing mengubah WLL efektif.
- Kondisi Lingkungan: Suhu ekstrem, paparan kimia, atau kelembapan dapat menurunkan kekuatan.
- Usia dan Keausan: Jahitan, goresan, atau pemendekan akibat penggunaan menurunkan kapasitas.
Prosedur Pengecekan dan Perawatan
Sebelum digunakan, pastikan webbing sling dalam kondisi prima. Langkah-langkah berikut membantu menjaga performa dan umur panjang:
- Inspeksi visual—cek sobekan, jahitan lepas, atau keausan serat.
- Pastikan sampai strata sling (lapisan anyaman) sesuai spesifikasi.
- Bersihkan dengan air sabun ringan dan keringkan secara alami.
- Simpan di tempat kering dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
- Catat riwayat pemakaian dan hasil inspeksi untuk audit rutin.
Tips Penggunaan Aman
- Pilih sling dengan WLL minimal 20% di atas beban yang akan diangkat.
- Hindari kontak langsung dengan tepi tajam—gunakan pelindung tepi jika perlu.
- Pastikan sudut sling tidak melebihi 60° untuk menghindari gaya berlebih.
- Jangan gunakan sling yang telah melebihi masa pakai atau menunjukkan kerusakan.
Dengan memahami material, kode warna, perhitungan, dan prosedur perawatan, webbing sling belt dapat menjadi investasi efektif untuk operasional Anda. Penerapan praktik terbaik ini memastikan keamanan, efisiensi, dan umur panjang alat angkat Anda. Untuk saran lebih lanjut atau pemilihan produk, silakan hubungi tim kami.