Pernahkah Anda melihat webbing sling yang tampak baik-baik saja, tapi tiba-tiba putus saat digunakan? Itu bisa jadi karena kerusakan tersembunyi.
Webbing sling merupakan alat pengangkat beban yang umum digunakan dalam berbagai sektor industri, seperti konstruksi, manufaktur, dan logistik.
Namun, seiring waktu penggunaan, alat ini bisa mengalami keausan dan kerusakan yang berisiko menurunkan efisiensi maupun keselamatan kerja.
Oleh karena itu, deteksi dini terhadap tanda-tanda kerusakan pada webbing sling sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja maupun kegagalan dalam proses pengangkatan.
Mengapa Memeriksa Tanda Kerusakan Webbing Itu Penting?
Kerusakan pada webbing sling bisa menyebabkan kegagalan fungsi yang serius, termasuk jatuhnya beban saat proses pengangkatan. Hal ini tidak hanya membahayakan keselamatan pekerja, tetapi juga dapat merusak peralatan kerja dan mengganggu produktivitas operasional.
Beberapa penyebab umum kerusakan webbing meliputi keausan material, paparan bahan kimia, beban berlebih, serta kerusakan fisik yang sering kali tidak tampak secara kasat mata.
Pemeriksaan berkala membantu mendeteksi kerusakan lebih awal sehingga tindakan perbaikan atau penggantian dapat dilakukan sebelum terjadi insiden.
Misalnya, pada proyek logistik di gudang, sling yang aus menyebabkan beban melorot dan menghantam rak penyimpanan.
Tanda-Tanda Kerusakan pada Webbing Sling
Penggunaan sling yang rusak dapat menurunkan performa angkat dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Berikut adalah tanda-tanda kerusakan pada webbing sling yang perlu Anda waspadai:
1. Robekan atau Sobekan
Robekan atau sobekan pada webbing merupakan indikator paling umum dari kerusakan. Bahkan sobekan kecil yang dibiarkan bisa berkembang menjadi kerusakan besar yang menurunkan kekuatan tarik secara drastis.
Periksa seluruh panjang webbing, terutama pada area yang sering terkena gesekan, untuk memastikan tidak ada bagian yang robek atau terkelupas.
2. Keausan atau Penipisan Material
Keausan bisa terjadi akibat gesekan berulang atau paparan suhu ekstrem. Amati bagian tertentu seperti titik gesekan atau lipatan untuk melihat apakah ada penipisan material. Kondisi ini dapat melemahkan kekuatan webbing, terutama saat mengangkat beban berat.
3. Kontaminasi bahan kimia
Jika webbing terkena bahan kimia, bisa muncul tanda-tanda kerusakan seperti, perubahan warna atau keausan pada bagian webbing. Paparan ini memperlemah struktur serat dan menurunkan performa pengangkatan.
4. Deformasi atau Warping
Perubahan bentuk seperti menggulung, melengkung, atau tidak rata dapat terjadi akibat beban berlebih atau penyimpanan yang tidak tepat. Deformasi ini membuat webbing menjadi tidak stabil dan berisiko saat digunakan.
5. Perubahan Warna atau Pudar
Warna yang memudar, terutama akibat sinar UV, menunjukkan adanya degradasi material. Webbing sintetis seperti nylon dan polyester sangat rentan terhadap perubahan warna yang bisa menandakan berkurangnya kekuatan tarik.
6. Noda dari Bahan Kimia atau Pelumas
Penumpukan bahan kimia, oli, atau pelumas dapat merusak serat webbing. Jika ditemukan noda atau lapisan lengket, segera bersihkan menggunakan cairan pembersih yang sesuai untuk mencegah kerusakan lanjutan.
Cara Memeriksa Tanda Kerusakan pada Webbing Sling
Pemeriksaan ini tidak hanya membantu mengidentifikasi kerusakan sejak dini, tetapi juga memastikan bahwa sling masih layak pakai sesuai standar keselamatan. Berikut beberapa langkah cara memeriksa tanda-tanda kerusakan pada webbing sling:
1. Pemeriksaan Visual Rutin
Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh permukaan webbing. Cari tanda robekan, keausan, perubahan bentuk, atau kontaminasi. Perhatikan pula bagian-bagian penghubung atau sambungan yang sering mengalami tekanan atau gesekan.
2. Memverifikasi Kapasitas Angkat dan WLL (Working Load Limit)
Setiap webbing sling memiliki Working Load Limit (WLL) yang menjadi acuan maksimal beban yang dapat diangkat. Jika terdapat tanda kerusakan, pastikan bahwa kapasitas angkat masih sesuai dengan standar, dan jangan gunakan webbing jika terdapat potensi pengurangan kekuatan.
3. Uji Kelenturan dan Elastisitas
Webbing yang baik harus tetap fleksibel dan kembali ke bentuk semula setelah ditekan atau ditarik ringan. Webbing yang kaku atau tidak elastis menandakan material sudah aus atau rusak.
Perawatan dan Pencegahan Kerusakan pada Webbing Sling
Agar webbing sling tetap awet dan aman digunakan, tidak cukup hanya dengan memeriksanya secara rutin. Perawatan yang tepat dan pencegahan kerusakan juga harus dilakukan sejak awal. Berikut beberapa langkah perawatan dan pencegahan yang bisa Anda terapkan:
1. Penyimpanan yang Tepat
Simpan webbing di tempat yang kering, tidak terpapar sinar matahari langsung, dan jauh dari bahan kimia. Hindari menyimpan webbing dalam posisi terlipat atau tertekan agar tidak mengalami deformasi.
Gunakan rak gantung khusus untuk menyimpan sling agar tidak tertekan oleh alat berat lainnya.
2. Pembersihan Berkala
Bersihkan webbing dengan air dan sabun lembut untuk menghilangkan kotoran atau bahan kimia yang menempel. Pastikan alat benar-benar kering sebelum disimpan guna mencegah korosi.
3. Perawatan Komponen Logam
Jika webbing memiliki komponen logam, seperti hook atau ring, lakukan pelumasan berkala sesuai rekomendasi produsen untuk mencegah karat dan keausan.
Pentingnya Memeriksa Tanda Kerusakan pada Webbing Sling
Pemeriksaan rutin terhadap webbing sling untuk mendeteksi tanda kerusakan sangat penting untuk memastikan keselamatan pengangkatan dan efisiensi operasional.
Menjaga webbing sling dalam kondisi baik melalui pembersihan, pemeriksaan visual, dan perawatan yang tepat akan memperpanjang umur alat dan mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja.
Jika Anda ragu dengan kondisi sling yang digunakan, jangan tunggu rusak total! Hubungi kami untuk inspeksi atau rekomendasi produk yang sesuai kebutuhan industri Anda.









